Anak Mengamuk, Abaikan atau Ditangani?
Perilaku anak yang biasanya manis, karena suatu hal, menjadi berteriak-teriak bahkan berguliing di lantai. Marah? Tahan dulu. Inilah yang seharusnya Anda lakukan... read more
Awal-awal kehidupan anak usia 1-5 tahun adalah masa krusial bagi tumbuh kembangnya, sehingga tidak boleh diabaikan oleh orang tua. Ini bermula dari 1000 hari pertama kehidupan anak, yakni sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun. Periode ini dikenal sebagai periode emas anak-anak. Asupan gizi, kesehatan, hingga kesejahteraan ibu saat hamil berpengaruh bagi tumbuh kembang janin. Lalu, ketika bayi lahir, dilakukan inisiasi menyusu dini (IMD) karena ini penting bagi kesehatan bayi, menguatkan imunitasnya, hingga menjalin kelekatan (bonding) dengan ibu, yang ternyata memiliki pengaruh besar bagi masa depannya. Demikian pula dengan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan MPASI tidak boleh diabaikan di masa-masa ini.
Dalam periode 1000 hari pertama kehidupannya itu, anak memerlukan stimulasi-stimulasi untuk mendukung tumbuh kembangnya, sehingga beberapa aspek penting yang disebutkan di atas bisa berkembang optimal. Namun, tidak hanya berhenti hingga di usia 2 tahun, pemantauan tumbuh kembang anak harus terus dilanjutkan hingga usia 5 tahun dan dirangsang dengan stimulasi-stimulasi. Baca juga: Ingin Anak Cerdas, Pahami Stimulasi 12 Indera.
Balita memiliki milestones yang harus dipenuhi sebagai tanda bahwa pertumbuhan dan perkembangannya optimal. Beberapa aspek yang harus dipantau adalah pertumbuhan fisik (tinggi, berat badan, lingkar kepala), kognitif, motorik kasar, motori halus, kemampuan bahasa, serta sosial dan emosionalnya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami pertumbuhan dan perkembangan balita di rentang usia 1-5 tahun.
Baca juga: Perlindungan 1000 Hari Pertama Si Kecil
Mendukung tumbuh kembang balita dan membantu orang tua menemukan solusi pengasuhan, Minderoo Foundation meluncurkan aplikasi untuk pengembangan anak usia dini Thrive by Five secara global, pada 21 Maret 2022 lalu. Peluncuran program global multichannel yang unik ini dimulai di Indonesia, untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya tahun-tahun awal anak dan memberdayakan orang tua dan pengasuh di seluruh dunia untuk memberi anak-anak mereka awal terbaik dalam hidup.
Thrive by Five Internasional Program, yang akan diluncurkan di 30 negara, dirancang untuk menyebarkan konten kepada orang tua dan pengasuh anak melalui berbagai saluran, baik digital maupun nondigital, dalam bahasa masing-masing negara dan dirancang secara individual untuk menyesuaikan bahasa, budaya, dan isyarat sosial tiap negara.
Program ini didukung oleh produk utamanya, yakni aplikasi Thrive by Five (yang dikenal sebagai Cilukbalita di Indonesia) untuk orang tua dan pengasuh anak-anak berusia 0-5 tahun, dalam bahasa lokal dan dengan konten yang disesuaikan. Selain itu, konten Thrive by Five disebarluaskan melalui saluran online dan offline untuk meningkatkan aksesibilitas dan menjangkau keluarga dari latar belakang sosial ekonomi yang lebih rendah. Terdapat juga The Thrive by Five TED Talk dari Molly Wright tentang Bagaimana Setiap Anak dapat Berkembang, yang terpilih sebagai Ted Talk paling populer tahun 2021.
Baca juga: Membangun Pondasi untuk Tumbuh Kembang Anak
Co-Founder dan Co-Chair Minderoo Foundation, Nicola Forrest mengatakan peluncuran di Indonesia ini hanyalah langkah pertama, dengan program yang akan diperluas ke 30 negara di Afrika, Asia, Amerika Selatan dan Timur Tengah. “Anak-anak membutuhkan pengasuhan yang menyenangkan sejak awal usia mereka untuk mendukung perkembangan otak dan potensi masa depan mereka. Program ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada orang tua dan pengasuh tentang hal yang mereka butuhkan selama lima tahun pertama anak – untuk membantu anak-anak mencapai potensi masa depan mereka sepenuhnya. Ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa momen-momen kecil dari koneksi dan interaksi, frekuensi pengulangan dan dapat membuat perbedaan yang signifikan,” kata Nicola.
Sementara itu, Dr. Andrew Forrest AO, Ketua dan Pendiri Yayasan Minderoo mengatakan bahwa yayasan sedang mencari cara untuk mencapai perubahan paradigma global bagi anak-anak di seluruh dunia. “Setiap anak, di mana pun mereka tinggal, memiliki hak untuk memulai hidup sebaik mungkin. Program Thrive by Five akan menginformasikan dan memberdayakan orang tua dan pengasuh untuk membantu anak-anak mereka mencapai potensi terbesar mereka, dari negara-negara yang dilanda perang seperti Afghanistan hingga komunitas paling terpencil di Kenya,” kata Dr. Andrew.
Baca juga: Cara Tepat Optimalkan Tumbuh Kembang Balita
Konten Thrive by Five didasarkan pada penelitian antropologis dan neurosciencetific yang dibuat khusus di tiap negara, hasil kerja sama Minderoo dengan Brain and Mind Center, University of Sydney, dan BBE. Untuk memastikan aksesibilitas maksimum, konten tersedia di perangkat berteknologi rendah, perangkat yang sudah tua, dan melalui berbagai saluran termasuk SMS, radio, televisi, dan media cetak dan digital.
Dengan demikian, program ini dapat menginspirasi orang tua dan pengasuh untuk lebih banyak melakukan interaksi yang berkualitas dengan anak-anak, sehingga dapat mengubah perilaku mereka lewat aktivitas-aktivitas dan permainan sederhana, seperti cilukba, yang terbukti secara ilmiah memiliki dampak yang signifikan bagi tumbuh kembang anak.
Baca juga: Segudang Manfaat Bermain Puzzle untuk Balita
Melalui aplikasi ini, orang tua akan mendapatkan kumpulan tip tindakan yang relevan dengan konteks nasional dan budaya masing-masing negara. Profesor Ian Hickie dari Brain and Mind Center, University of Sydney, mengatakan, “Program ini adalah yang pertama di dunia. Ini secara unik menggabungkan wawasan baru dari ilmu perkembangan otak di usia dini dengan penerapan pengetahuan budaya khusus setempat.”
Baca juga:
3 Peran Penting Orang Tua dalam Tumbuh Kembang Anak
Tip Mengasuh Anak Kembar Agar Tumbuh Kembang Optimal
Optimalkan Tumbuh Kembang Bayi dengan Tidur yang Sehat
Overstimulasi Ganggu Tumbuh Kembang Anak
Stimulasi Perkembangan Berpikir Anak, Lakukan Ini
Memaksimalkan Motorik Kasar Bayi
grc
Foto: Shutterstock, dok. Minderoo
