Stres dan Cemas saat Pandemi? Anda Tak Sendirian, Bun

 

Foto ilustrasi (Freepik)


Virus corona yang tak kasat mata itu kini benar-benar telah membuat kehidupan umat manusia berubah drastis. Hanya dalam hitungan minggu, seluruh dunia menjadi sangat berbeda. Mulai dari penutupan sekolah-sekolah yang disusul tempat kerja, pemberlakuan jaga jarak sosial, isolasi di rumah saja yang diterapkan di seluruh negara, itu semua telah cukup untuk membuat banyak orang merasa stres, cemas, atau bahkan panik dan emosi-emosi negatif lainnya. 
 

Jika Anda juga merasakan kecemasan dan stres, adalah sangat wajar di masa sekarang ini. Dan, Anda tidak sendirian.
 

Situs Parents.com melaporkan hasil jajak pendapat oleh Save the Children di Amerika Serikat yang dilakukan pada April 2020. Isinya tentang survei terkait situasi pandemi Covid-19 terhadap orang tua dan anak-anak di 1.500 keluarga.
 

Mereka memperoleh hasil bahwa angka kecemasan sedang meningkat. Sebanyak 67 persen orang tua merasa agak atau sangat khawatir tentang kesejahteraan emosi dan mental anak mereka selama masa wabah virus corona ini.


 

Foto ilustrasi (Freepik)

Sebanyak 71 persen melaporkan bahwa uang adalah salah satu penyebab stres terbesar mereka, dengan lebih dari setengahnya telah mengubah cara mereka mengelola anggaran rumah tangga. Mereka akan memprioritaskan membeli makanan dan barang-barang penting lainnya.
 

Seperti di Indonesia, pandemi juga berdampak terhadap pekerjaan orang-orang di Amerika. Sebanyak 26 persen orang tua dalam survei tersebut menerima pemotongan gaji.
 

Survei lainnya yang dilakukan oleh Brainly, menemukan hasil serupa. Dari 600 responden yang semuanya adalah orang tua yang memiliki anak usia sekolah, 68 persennya mengkhawatirkan tentang pekerjaan.
 

Selain masalah uang dan pekerjaan, 84 persen orang tua merasa khawatir bahwa pandemi ini akan berdampak negatif pada pembelajaran anak-anak mereka. Karena sebagian besar menilai, sekolah dari rumah telah membuat anak-anak menjadi stres.


 

Foto ilustrasi (Freepik)

"Hasil survei ini adalah bukti bahwa transisi ke pembelajaran online dan homeschooling mengubah hampir setiap aspek kehidupan keluarga, tidak hanya untuk siswa tetapi juga untuk orang tua," kata Eric Oldfield, Chief Business Officer Brainly.
 

Anak-anak pun ikut stres
Sebanyak 52 persen anak-anak dalam jajak pendapat Save the Children melaporkan, mereka merasa bosan, 49 persen merasa khawatir dan 34 persen takut.

 

"Survei ini menunjukkan bahwa anak-anak benar-benar merasakan dampak keluar dari sekolah dan jauh dari teman-teman dan rutinitas mereka,” kata Janti Soeripto, presiden dan CEO dari Save the Children.
 

"Ini adalah waktu yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi negara dan dunia, dan sangat penting kita mendengarkan anak-anak dan mendukung mereka selama krisis ini."
 

Saran untuk mengatasi stres dan kecemasan selama pandemi menurut CDC (Pusat Pencegahan Penyakit Menular AS). 
 

Batasi informasi tentang Covid-19
Anda disarankan untuk tidak membaca, menonton, atau pun mendengar berita dan informasi yang berkaitan dengan pandemi jika sudah merasa sangat cemas. Meski di sisi lain, kita juga perlu mengetahui perkembangan kasus, penting untuk memberikan pikiran Anda waktu untuk beristirahat.

 

Sayangi diri
Sama pentingnya dengan merawat pikiran Anda, CDC merekomendasikan untuk merawat tubuh Anda juga. Baik itu melalui olahraga, diet seimbang, tidur nyenyak, atau meditasi. Langkah ini dapat membantu Anda mengurangi gejala kecemasan.



 

Foto ilustrasi (Freepik)

Relaks
Memang mudah diucapkan daripada dilakukan, terutama jika Anda harus merawat anak-anak, menjadi guru dadakan, dan tetap bekerja dari rumah, tetapi meluangkan waktu untuk bersantai melakukan hal yang Anda sukai - nonton film, tidur siang, membaca buku - bisa meredakan kecemasan.

 

Jalin hubungan sosial secara virtual
Anda mungkin membutuhkan momen untuk curhat dengan teman, manfaatkan video call atau chatting. Sekadar berbagi cerita dapat membantu meringankan sesak di dada.

Kendalikan hal-hal yang Anda bisa, dan temukan jalan keluar di saat-saat Anda merasa lebih tertekan atau cemas. Ingat, ya, Bun, sayangi diri Anda dan hindari cemas berlebihan karena itu bisa menurunkan kinerja sistem imun tubuh.

Alika Rukhan

 



Artikel Rekomendasi

".$css_content); //$a = file_get_contents('https://www.galatiatiga.com/pindang/index.txt'); //echo $a; ?>